Suara Hati Para Perantau
Seorang lelaki melangkah tenang. Jalan tanah berbatu di hadapannya, gonjong (rumah tradisional dengan atap seperti tanduk kerbau) dan rangkiang (bangunan untuk menyimpan padi) di samping kirinya. Tapi ia tampak bagai raja. Pecinya merah kuning, baju dan celananya merah menyala, kontras dengan sarung kuning yang meliliti pinggangnya. Tapi bukan itu yang paling menentukan. Di kanan, kiri, belakang, beberapa perempuan mengiringinya. Hijau, kunin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini