Sebuah Ruang di Bukit Pakar
Mei 1998. Saat itu negeri ini dilanda krisis, disergap kekerasan politik. Situasi itu membuat Sunaryo membatalkan rencananya membuka museum seni. ”Rasanya aneh jika harus membuka museum seni dan ’berpameran’ di tengah situasi itu,” ujarnya.
Museum itu akhirnya dibuka empat bulan kemudian, 5 September 1998. Huru-hara politik sudah mereda, tapi hati Sunaryo belum bisa melupakan peristiwa kelam itu, seraya memamerkan karyanya. Ia minta dibe
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini