Rindu Tuhan di Negeri Seberang
Pada suatu malam, bulan Januari 1980. Berdesakan dalam sebuah ruang tamu yang mungil, beberapa orang mengitari seorang pria yang tegak dengan Alkitab di tangan. Dia menguraikan isi kitab, meladeni tanya-jawab, lalu memimpin ibadat malam. Seusai acara, kumpulan kecil manusia itu saling mencurahkan kesulitan hidup, berbarter pengalaman, dan bertukar kabar sehari-hari. Ini memang peribadatan biasa, lazim dilakukan jemaat Kristen di mana pun. Tap
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini