26 Hari Melintasi Benua
Teronggok di satu sudut ruang pamer museum, badan perahu itu terlihat kukuh, walau tak begitu besar. Lambungnya tanpa cat, menonjolkan guratan dan serat kayo ba’do atau kayu besi. Tak ada mesin, tak ada paku baja di sana. Semua bagian perahu dirangkai dengan pasak kayu. Layarnya terbuat dari daun rumbia yang dijalin, tergulung rapi. Tiang kapal adalah tripod bambu wulung yang menjulang. Diberi nama ”Hati Marege”, padewakang yang satu ini me
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini