maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Mengukur Bahagia dengan Cuaca

Kenaikan harga bahan bakar minyak pada Juni lalu telah memicu inflasi, yang membuat kaum buruh kian terpuruk dalam kemiskinan. Sebetulnya, pendapatan mereka bertambah, menyusul naiknya upah minimum regional—35,19 persen dalam rata-rata nasional—pada 2001. Tapi melejitnya harga sejak dua bulan sebelum kenaikan harga bahan bakar minyak hanya menyodorkan satu fakta: pendapatan buruh kian jauh dari cukup untuk menutupi standar hidup paling minimum. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada periode Juni 2001, upah buruh hanya menutupi 63-98 persen kebutuhan. Tapi statistik itu tidak menyuratkan sejumlah ekses negatif yang lahir dari kondisi ini. Kriminalitas, salah satunya. Dan pengaruhnya pada dunia industri, tentu saja. Kendati hidup dengan gaya "Senin-Kamis", kaum buruh harus tetap berperan sebagai salah satu saka guru industri kita. Berikut ini sejumlah laporan yang memotret dari dekat kehidupan buruh di beberapa sentra industri.

arsip tempo : 173083504197.

. tempo : 173083504197.
KIRMAN Sukisman menyandarkan punggungnya dengan santai pada jembatan besi yang melintang di atas sebuah kanal lebar di Kapuk, Jakarta Barat. Beberapa meter di bawahnya, aliran air cokelat menebarkan uap yang berbau kecut dan pengap dalam udara malam. Kanal cokelat itu seperti "aksesori" yang cocok untuk melengkapi citra kemiskinan pada permukiman buruh di belakang sejumlah pabrik di kawasan Kapuk. Dalam salah satu dari deretan kamar tripleks beruku...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 3 November 2024

  • 27 Oktober 2024

  • 20 Oktober 2024

  • 13 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan