Ibadi, Khawarij, dan Damai di Oman
AZAN asar berkumandang. Khamis Ameer, 90 tahun, dan anaknya mengajak saya salat berjemaah. Seperti masyarakat Oman pada umumnya, mereka adalah penganut Islam Ibadi. Dia dengan bangga menyatakan diri sebagai penganut paham yang juga dianut Sultan Qaboos bin Said itu. "Karena paham inilah Oman bersatu," katanya tersenyum.
Ketika salat, mereka tak meletakkan kedua tangan di depan dada, tapi membiarkan tangan bergelantung di samping badan, mirip alira
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini