maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Bukan (Hanya) Pasar Malam Nostalgia

Tong Tong Fair and Festival, yang merupakan festival kebudayaan Indo-Belanda terbesar di Eropa, memasuki usia ke-57. Dengan pengunjung yang membeludak setiap tahun, pasar dan festival yang semula didirikan Tjalie Robinson alias Vincent Mahieu sebagai perlawanan karena kultur Indo adalah sesuatu yang unik-campuran antara Belanda dan Indonesia-itu kini tak lagi dianggap sekadar mengenang masa lalu. Dengan serangkaian program diskusi sastra Indonesia kontemporer serta penayangan film Indonesia yang serius dan mendalam, Tong Tong Fair membuat sebuah definisi ulang tentang kultur Indo-Belanda untuk generasi baru. Ikuti laporan Lea Pamungkas, yang dilengkapi Leila S. Chudori, tentang Tong Tong Fair and Festival yang diadakan selama dua pekan di lapangan Malieveld, Den Haag, Belanda.

arsip tempo : 172203838110.

. tempo : 172203838110.

Di atas kapal uap itu, selama berbulan-bulan, suara kentongan bambu tersebut terus-menerus riuh memenuhi telinga Tjalie Robinson. Ibunda Tjalie, Fela Robinson, lahir di sebuah desa nun jauh di Tulungagung, Jawa Timur. Bunyi kentongan itu terus mengikuti Tjalie, lelaki Indo-Belanda yang selama tiga bulan berlayar di atas kapal uap bersama rombongan kaum Indisch yang terpaksa pulang ke Belanda pada 1950 sebagai akibat dari kemerdekaan Indonesia. Su

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 Juli 2024

  • 14 Juli 2024

  • 7 Juli 2024

  • 30 Juni 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan