Anak Batin Teristimewa Silaban
Senin, 27 Agustus 2007

DIA menepati janjinya. Setelah bertemu Soeharto, presiden ketika itu, Friedrich Silaban langsung berlutut di lantai dan mencium kaki sang pemimpin. Pak Harto pun salah tingkah. ”Jangan kultus individu,” katanya seraya mencegah aksi penghormatan itu. Tapi Silaban tak peduli. Dia harus membayar nazar. ”Kalau dilaksanakan, saya akan mencium kaki Pak Harto,” kata Silaban seperti ditulis dalam Tempo, ketika majalah ini menulis tentang Masjid I
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini