maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Luka Imigran di Tanah Prancis

TITIK api itu meletik dari satu noktah mungil di peta Prancis: Clichy-sous-Bois. Dari wilayah pinggiran Paris itu, lidah api menjalar ke 30 kota dan memantik geger besar selama tiga pekan. Anak negeri Prancis terhenyak menatap luka lama yang berdarah lagi setelah empat dekade. Pada 1968, imigran muslim Prancis merontak karena merasa dianaktirikan dari warga pribumi. Oktober lalu, tragedi serupa datang kembali. L’histoire se repete, sejarah pun berulang.Elizabeth D. Inandiak—seorang novelis, penulis skenario film, penerjemah Serat Centhini ke dalam bahasa Prancis—menyeruak ke jantung kehidupan para imigran muslim. Dia mengais kenangan masa kecilnya bersama mereka, membandingkannya dengan kerusuhan akbar 1968. Laporannya dituliskan kembali oleh wartawan Tempo Akmal Nasery Basral, Hanibal W.Y. Wijayanta, R. Fadjri, dan L.N. Idayanie.

arsip tempo : 171362823217.

. tempo : 171362823217.

AKU lahir di Kampung Arab, 46 tahun lalu, sebagai pribumi kulit putih. Masa kecilku tersimpan rapi di sebuah apartemen di atas apotek nenekku, di rue Montesquieu, Lyon, sebelah utara Paris. Kawasan itu tak jauh dari Place Dupont, alun-alun pusat kota yang penuh merpati. Jalanan di sana sempit, menjalar, dan suram. Pada sore hari tempat itu sesak dipenuhi imigran Aljazair. Mereka sekadar mengobrol atau menemani anaknya bermain. Karena itulah tempa

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024

  • 24 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan