Perantau dari Nusa Utara
Koresponden Tempo Verrianto Madjowa menjelajahi pelosok Mindanao pada September lalu dan memotret kehidupan para perantau asal Sangir-Talaud.
Berikut ini laporannya:
Bait-bait lagu pilu itu mengalun dari sebuah rumah kecil beralas tanah, beratap rumbia di tepi pantai Cablalan.
Banuaku i kekendage, tamailang su ralungu naung Maning maliku u dunia, sau mesule o kapia...
(Negeri yang kukasihi, takkan mungkin kulupakan Walau dunia kukelilingi, ku kan kembali jua...)
Lagu Sangihe berjudul Dala Pia Bongkone Mahoro (Puncak Gunung yang Tinggi) itu diputar di sebuah tape recorder butut. Berkisah tentang pulau
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini