Kegegeran melanda dunia arkeologi dan antropologi menyusul penemuan fosil manusia prasejarah di Liang Bua, Flores Barat, tahun lalu. Dipublikasikan di jurnal ilmu pengetahuan Nature edisi 27 Oktober 2004, temuan ini diberi nama Hobbit Flores. Ukurannya mini: tingginya 106 sentimeter, kepalanya sebesar jeruk bali. Tim dari Pusat Arkeologi Nasional serta arkeolog dari Universitas New England, Australia, yang menemukannya, mengklaim Hobbit Flores sebagai spesies homo baru: Homo floresiensis. Wartawan Tempo Philipus Parera, yang menelusuri kembali jejak Hobbit di Liang Bua dan beberapa lokasi lain di Flores pada Agustus lalu, menemukan sisi lain yang menarik di balik temuan itu.
Perjalanan 45 menit dari jantung Kota Ruteng pada awal Agustus lalu berakhir di bibir sebuah gua besar. Pagar kawat membentang di depannya. Ada satu jalan masuk kecil dengan gapura sederhana bertuliskan ”Selamat Datang”.
Gua itu bernama Liang Bua. Dalam bahasa setempat berarti gua (liang) dingin (bua). Letaknya di Dusun Bere, Kecamatan Ruteng. Jaraknya cuma 15 kilometer dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai—kabupaten di ujung paling b
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.