Revolusi Digital dan Sastra Dunia
Bulan Desember di kampus The University of Western Australia, Perth, selalu menjanjikan dua hal: siraman cahaya matahari yang menyebabkan dedaunan hijau berkilat-kilat serta bunyi kepak ekor burung merak yang anggun dan kenes. Pada pagi yang penuh warna itu, Biennale Simposium Sastra Asia-Pasifik ke-14 dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Khrisna Sen—seorang Indonesianis yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri pada studi tentang I
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini