Abdurrahman Wahid
Ini satu-satunya juru kampanye dengan perlengkapan kursi. Soalnya, Abdurrahman Wahid, sesepuh Partai Kebangkitan Bangsa, tak bisa berkampanye sambil berdiri. Jadilah kursi dan baju batik sebagai seragam harian Gus Dur. Gaya kampanye Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini tak banyak beda seperti ketika ia menghadapi nahdliyinnya. Dengan menggunakan bahasa Jawa ngoko, ia menjelaskan soal khitah dan mengutip beberapa ayat Alquran untu
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini