Dalam Gulungan Seluloid
USMAR ISMAIL
Raut wajahnya kebapakan: berkacamata, berkumis, dan tenang. Anak Minang ini lebih banyak berbicara dengan pena. Ia piawai menulis puisi dan naskah sandiwara. Bersama kakaknya, Abu Hanifah, ia menggelar pertunjukan sandiwara dengan lakon Taufan di Atas Asia. Masuk ke dunia film pada awal kemerdekaan saat orang mengangkat tema kebarat-baratan, Usmar Ismail justru menengok ke negerinya sendiri. Dari tangannya, lahirlah Darah dan Doa (
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini