Mabuk Pungutan di Sekolah
Juanda tak henti bersyukur. Tiga dari empat anaknya diterima di sekolah negeri, satu di SMP dan dua lainnya di SMU. "Anak-anak saya memang pintar," katanya. Wajahnya bersinar bangga.
Tapi cahaya di wajah buruh pabrik di Bekasi ini segera sirna ketika perbincangan memasuki ihwal biaya pendidikan. Sekolah negeri bukan lagi sekolah murah seperti yang dia kira. Segunung pungutan ini-itu-anu yang menyergap, begitu si anak resmi berstat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini