Teror dan Culik Selepas Demo
BAYANGAN maut itu masih sering berkelebat di benak Munir Che Anam. Suara tembakan, berganti-ganti dengan bentakan, dan raungan kucing sakit yang diperdengarkan ke kupingnya selama berhari-hari terus saja terngiang-ngiang, menciutkan nyali. Itulah pengalaman Munir, mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, serta salah satu aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Selama sepekan dia menjadi korban penculikan dan ter
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini