Ketika Sekolah Tak Lagi Mengasyikkan
Suatu hari di bulan Desember 2002. Seto Mulyadi duduk tercenung di ruang tengah rumahnya. Psikolog yang mengkhususkan diri di psikologi anakanak itu tengah mendengarkan penuturan Eka Putri Duta Sari, 14 tahun, putri sulungnya. Kepada sang ayah, siswa kelas tiga Sekolah Menengah Pertama Global Jaya, Bintaro, ini mengatakan enggan pergi ke sekolah.
Padahal, dalam hitungan bulan, Minuk—begitu temantemannya biasa memanggil Eka—harus bersiap men
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini