maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Siapa Pembunuh Wartawan Tribrata TV yang Menulis Perjudian di Karo

Tentara diduga terlibat pembunuhan Rico Sempurna Pasaribu yang menulis soal perjudian. Harus diajukan ke pengadilan umum.

arsip tempo : 172813740632.

Kejahatan ala Mafia di Kabanjahe. tempo : 172813740632.

KABANJAHE bukanlah wilayah kekuasaan mafia. Namun pembunuhan Rico Sempurna Pasaribu dan anggota keluarganya, yang diduga melibatkan tentara di daerah yang berjarak 75 kilometer dari Medan, Sumatera Utara, itu, tak berbeda dengan kekejaman sindikat kriminal. Ia kehilangan nyawa setelah mengangkat kabar kegiatan perjudian di sana.

Rico sehari-hari bekerja untuk Tribrata TV, portal yang banyak memberitakan kegiatan kepolisian. Ia baru saja menulis tentang perjudian di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padangmas, Kabanjahe. Segera setelah itu, ia menerima ancaman hingga ditemukan tewas di rumahnya yang hangus terbakar. Istri, anak, dan cucunya yang berusia tiga tahun pun kehilangan nyawa di tempat yang sama.

Penyelidikan Komite Keselamatan Jurnalis mencium keterkaitan pembunuhan Rico dengan aktivitasnya yang mengungkap praktik perjudian. Tim itu menemukan potret organ tubuh yang terburai pada dokumentasi pasca-kebakaran. Pelaku pembunuhan biadab itu diduga seorang anggota Tentara Nasional Indonesia berpangkat kopral satu. Ia terlibat dalam pengelolaan lapak judi yang menjadi obyek tulisan Rico.

Keterlibatan prajurit dalam kegiatan ilegal semacam perjudian bukan barang baru. Namun kekejian yang dilakukan sang “oknum”—istilah yang selalu dipakai untuk menyebut pelaku kejahatan yang merupakan tentara atau polisi—itu di sudah luar batas kemanusiaan. Walaupun, menurut penyelidikan Komite Keselamatan Jurnalis, Rico memiliki kaitan dengan kegiatan judi yang ditulis, ia tak seharusnya kehilangan nyawa. Apalagi pelaku juga membunuh anggota keluarga Rico.

Kekejaman terhadap Rico dan keluarganya menambah panjang daftar kekerasan yang melibatkan tentara. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan mencatat terdapat 74 kasus kekerasan terhadap masyarakat sipil yang melibatkan anggota TNI pada Oktober 2022-September 2023. Bentuk kekerasan oleh personel TNI terbanyak adalah penganiayaan, lalu intimidasi, penyiksaan, penculikan, penembakan, dan kekerasan seksual.

Banyak anggota militer juga masih menjadi pelindung bisnis gelap seperti judi, perdagangan narkotik, prostitusi, dan pembalakan hutan. Keterlibatan militer dalam bisnis ilegal berpotensi memicu konflik dengan masyarakat serta aparat hukum lain seperti polisi. Apalagi, pada saat yang sama, banyak pula polisi yang melakukan kegiatan ilegal serupa.

Terlepas dari status dan pekerjaan Rico, kepolisian perlu menyelidiki kasus pembunuhannya dengan serius. Semua fakta harus diungkap dengan terang benderang. Jangan sampai polisi merekayasa penyelidikan, misalnya, dengan menyimpulkan bahwa kebakaran rumah Rico hanyalah kecelakaan. Skenario itu mulai muncul dengan penyebutan informasi bahwa api membesar dan melalap rumah Rico karena tersulut bensin dan tabung gas di warungnya.

Selama ini penanganan kasus seperti pembunuhan dan korupsi yang melibatkan prajurit TNI nyaris tak pernah tuntas. Jika benar pelaku pembunuhan Rico adalah tentara, dia mesti diadili di pengadilan umum. Kejahatan semacam itu tak sepatutnya diadili secara khusus di pengadilan militer. Pengadilan umum sekaligus menunjukkan prinsip kesetaraan semua warga negara di muka hukum.

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Kejahatan ala Mafia di Kabanjahe"

Konten Eksklusif Lainnya

  • 29 September 2024

  • 22 September 2024

  • 15 September 2024

  • 8 September 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan