maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Ancaman Konflik Horizontal dari Bitung

Konflik Bitung tak boleh meluas. Menjelang Pemilu 2024, konflik horizontal berisiko meletus.

arsip tempo : 173058276531.

Ancaman Konflik Horizontal dari Bitung. tempo : 173058276531.

KONFLIK berdarah yang terjadi antara organisasi kemasyarakatan Makatana Minahasa dan kelompok Islam di Kota Bitung, Sulawesi Utara, bisa menjadi bara dalam sekam. Meskipun bisa segera diredam, ontran-ontran akibat perbedaan sikap atas konflik Israel-Palestina itu telah menimbulkan ketegangan yang merembet ke daerah lain di sekitarnya. Polisi harus memastikan tak ada lagi konflik serupa, apalagi jika sampai kejadian ini ditunggangi kepentingan politik menjelang Pemilihan Umum 2024.

Keributan antara anggota Makatana Minahasa, ormas kesukuan kristiani, dan kelompok Islam yang menamakan diri Barisan Solidaritas Muslim terjadi pada Sabtu, 25 November lalu. Organisasi Makatana yang menggelar pawai peringatan ulang tahun—juga dihadiri ormas lain seperti Pasukan Manguni Makasiouw—bentrok dengan BSM yang mengadakan aksi bela Palestina. Satu anggota Makatana tewas akibat gesekan tersebut.

Polisi serta Pemerintah Kota Bitung dan sekitarnya perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya bentrokan serupa. Meskipun sejumlah tokoh masyarakat di Bitung telah mendeklarasikan perdamaian empat hari setelah keributan, api konflik belum sepenuhnya padam. Di media sosial, anggota ormas dan pendukungnya masih menyebarkan ancaman pembalasan. Sempat muncul rencana pengerahan kelompok jihad ke Bitung. Ketegangan juga menjalar hingga Minahasa Utara dan Manado.

Risiko terjadinya bentrokan jelas tak bisa dianggap remeh. Berbagai kelompok yang terlibat dalam konfrontasi di Bitung memiliki sejarah rivalitas dalam konflik di Poso. Barisan Solidaritas Muslim disinyalir beranggota sejumlah kelompok kombatan yang pernah bertempur di Poso. Pasukan Manguni pun ditengarai ikut angkat senjata dalam konflik penuh darah di kabupaten di Sulawesi Tengah itu.

Sejarah mencatat, konflik berbau agama atau etnis di negeri ini tak pernah mudah diredakan. Konflik Poso antara kelompok Kristen dan Islam terjadi sekitar tiga tahun lamanya, dari 1998 hingga 2001. Adapun konflik Ambon di Provinsi Maluku terjadi pada awal 1999 hingga 2002. Setelah muncul perdamaian di antara pihak yang berseteru, pertikaian itu masih menyisakan dendam dan trauma berkepanjangan.

Perpecahan seperti yang terjadi di Poso dan Ambon tak sulit disulut. Apalagi jika berbagai kekuatan seperti tentara ataupun elite politik lokal dan nasional menunggangi kelompok yang mudah terbakar isu. Hoaks yang membanjiri media sosial bisa lebih mudah menjangkau berbagai kelompok vigilante yang, karena dendam masa lalu atau memiliki toleransi rendah, memiliki hasrat bertempur tinggi.

Potensi konflik kian besar menjelang Pemilu 2024. Seperti pada Pemilu 2014 dan 2019, hampir semua calon yang berlaga memainkan politik identitas yang menimbulkan perpecahan. Gaya politik yang juga muncul dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 itu menyertakan gerombolan intoleran yang tak segan memusuhi kelompok lain. Mereka juga bisa membonceng isu yang tak relevan dalam konteks politik dalam negeri Indonesia, seperti konflik Israel-Palestina.

Tanpa tingkat kewaspadaan yang tinggi dari kepolisian, bibit perpecahan bakal berjebah. Polisi, kepala daerah, dan elite partai sebaiknya tak main-main atau memanfaatkan ancaman tersebut. Konflik horizontal yang terlalu mahal harganya untuk bangsa ini tak boleh lagi terjadi dan harus dicegah sedini mungkin.

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Ancaman Konflik Horizontal dari Bitung"

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 Oktober 2024

  • 20 Oktober 2024

  • 13 Oktober 2024

  • 6 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan