maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

DMO Gas untuk Mencegah Minim Pasokan dan Kenaikan Harga

Pelaku industri dihantui minimnya pasokan dan kenaikan harga gas. DMO gas mendesak diberlakukan.

arsip tempo : 171429231271.

Ironi Negeri Lumbung Gas. tempo : 171429231271.

GONJANG-GANJING penolakan kenaikan harga gas bumi untuk industri semestinya ti­dak terjadi jika pemerintah serius mengurus komoditas ini. Buruknya tata kelola gas selama ini membuat barang tambang yang cadangannya berlimpah itu gagal menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Kekisruhan ini bermula dari rencana kenaikan harga gas bumi industri non-harga gas bumi tertentu yang bakal di­ber­­la­ku­­kan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai 1 Okto­ber mendatang. Rencananya, kenaikan harga gas bumi ber­va­riasi, dari semula terendah US$ 9,16 menjadi tertinggi US$ 12,31 per MMBTU sesuai dengan kategori pelanggan.

Rencana ini memicu protes keras kalangan peng­usaha. Penyebabnya, kenaikan harga dinilai tidak tepat ka­rena dalam sepuluh tahun terakhir tidak ada pembangun­an infrastruktur, seperti pemipaan yang memudah­kan industri mengakses sumber energi itu. Selain itu, pa­sokan gas yang tak stabil seperti di Jawa Timur me­nyulitkan proses kerja industri.

Penaikan harga sepihak yang besarannya berbeda-beda dan perubahan harga sewaktu-waktu juga dikeluhkan pelaku industri. Mereka menyatakan rencana itu bisa memicu pe­nurunan daya saing industri dan inflasi karena kenaikan harga di masyarakat. Selain itu, pelaku industri mengaku tidak bisa menjalankan rencana bisnisnya dengan optimal. Belakangan, PGN membatalkan rencana kenaikan harga tersebut. 

Dengan cadangan gas alam yang dimiliki Indonesia sebanyak 41,62 triliun kaki kubik persegi (TSCF), kebutuhan gas domestik semestinya mudah dipenuhi. Indonesia juga diperhitungkan karena ikut menentukan jumlah pasokan dan pergerakan harga gas dunia.

Namun persoalan kekurangan pasokan dan fluktuasi har­ga gas terus saja menjadi masalah dan memukul para pelaku industri. Tak hanya menghambat upaya mewujudkan ke­man­dirian energi nasional, sengkarut pasokan gas menyebabkan sebagian pengusaha kembali menggunakan energi fosil yang kotor dan sumber polusi. 

Pangkal soal kekisruhan ini adalah banyaknya sumur gas yang sudah tua sehingga produksinya memerlukan tek­no­logi baru dengan konsekuensi biaya tinggi. Selain itu, pe­me­rintah kadung terikat kontrak ekspor untuk ladang-ladang gas besar yang digarap kontraktor asing. Pa­da­hal pemerintah bisa mem­berlakukan kewajiban pe­me­nuhan kebutuhan da­lam negeri (domestic market obligation/DMO) jika pa­sokan surut.

Penerapan aturan DMO gas bisa segera diberlakukan ka­rena itu sepenuhnya kewenangan pemerintah. Apa­lagi kebijakan serupa sudah berlaku untuk komo­di­tas minyak kelapa sawit serta batu bara, dan relatif efektif meredam gejolak harga akibat minimnya pasokan dalam negeri. 


Baca liputannya:


Dengan kebijakan DMO yang terukur, masalah keku­rangan pasokan gas dalam negeri bisa teratasi. Keterse­diaan pasokan gas bumi bisa makin mempercepat program peng­hiliran yang selama ini masih jalan di tempat. 

Keseriusan pemerintah menata ulang kebijakan gas bumi menjadi kunci. Tanpa itu, persoalan pasokan gas akan terus ber­ulang dan harapan menuntaskan program transisi energi pun tinggal harapan.

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Ironi Negeri Lumbung Gas"

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan