Ancaman Demokrasi dari Filipina
Sabtu, 14 Mei 2022
Kemenangan Bongbong Marcos Jr. dalam pemilihan presiden di Filipina mengancam kehidupan demokrasi Indonesia. Sejarah bisa dimanipulasi dengan kabar bohong.

KEMENANGAN Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. dalam pemilihan Presiden Filipina adalah kabar buruk bagi kehidupan demokrasi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Terpilihnya anak diktator Ferdinand Marcos itu dimungkinkan dengan penyebaran kabar bohong yang menutupi fakta kekejaman dan korupsi ayahnya pada 1965-1986.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah kenyataan bahwa Filipina memiliki sejarah politik yang mirip dengan Indone
...Silahkan berlangganan untuk membaca keselurahan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 15.900*/Minggu
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 2 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login