Bibit Radikalisme di Sekitar Kita
PERCOBAAN bom bunuh diri oleh seorang pemuda saat kebaktian di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, pekan lalu mencemaskan terutama karena ia bukan sel kelompok teroris. Kepada polisi, remaja 17 tahun itu mengaku menjadi simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah berselancar di warung Internet milik kakaknya.
Lewat dunia maya, pelaku belajar merakit bom karena kagum kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, setelah membaca sep
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini