Daerah Istimewa Demokratik Yogyakarta
Awal April silam, Sultan Hamengku Buwono X memberi pernyataan penting: tidak ingin menjabat sebagai Gubernur Yogyakarta. Pernyataan ini melahirkan dua persoalan. Pertama, pernyataan Sultan ini juga memiliki implikasi hukum yang kelak memberikan pekerjaan rumah—di antara tumpukan pekerjaan rumah lain—pemerintah. Kedua, pernyataan ini menyebabkan kontroversi karena masyarakat dan para ahli sejarah percaya bahwa sudah waktunya Yogyakarta (meski
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini