Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Editorial

Adakah Polisi tetap Bekerja Keras

Beberapa Kepala Kepolisian Daerah dimutasi. Barangkali betul itu soal biasa, namun apakah ”pekerjaan rumah” polisi selama ini masih tetap dikerjakan?

26 September 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Sutanto mengganti beberapa Kepala Kepolisian Daerah pekan la-lu. Mutasi ini tak luput dari gosip ”membersihkan” orang-orang Da’i Bachtiar, Kapolri yang digantikan Sutanto. Gossip seperti itu mudah sekali muncul setelah adanya pergantian pimpinan puncak, baik di kepolisian, militer, bahkan juga di kalangan pejabat sipil. Benar atau tidaknya hal itu sesungguhnya tidak terlalu penting untuk disoroti, mengingat struktur organisasi di kepolisian negara sudah tertata dengan baik. Lebih penting kalau kita menyoroti apakah dengan mutasi seperti yang dilakukan ini, kepolisian tetap mengerjakan ”pekerjaan rumah” yang belum diselesaikan semasa Da’i Bachtiar, selain ”pekerjaan rumah” baru yang datang silih berganti.

Salah satu janji Da’i Bachtiar yang belum terlaksana sam-pai ia meninggalkan jabatannya adalah menangkap dua bu-ron otak pelaku pengeboman: Dr Azahari dan Noordin M. Top. Meski telah menyebar jutaan foto dua teroris paling berbahaya ini, polisi belum juga berhasil membekuk keduanya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri di awal jabatannya memberikan target kepada Da’i Bachtiar supaya menangkap Azahari dan Noordin M. Top dalam waktu seratus hari. Target terlewati dan janji Da’i Bachtiar pun tak terpenuhi. Apakah kepolisian masih meneruskan pengejaran kedua teroris ini dengan kerja keras dan semangat tinggi? Ini yang dipertanyakan masyarakat.

Mengungkap kasus kematian aktivis hak asasi M-unir juga sebuah ”pekerjaan rumah” yang tak ringan buat poli-si, meskipun pilot Garuda Pollycarpus saat ini diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mengungkap aktor di balik pembunuhan Munir itu barangkali betul-betul sulit, te-tapi masalahnya apakah kepolisian masih melanjutkan pe-kerjaannya ini. Apalagi Presiden menunjuk Brigjen Polisi Marsudi Hanafi sebagai ketua tim yang diharapkan bisa meng-ungkap kasus ini secara tuntas.

Masih banyak pekerjaan polisi yang dulu dilakukan de-ngan menggebu-gebu tetapi tanpa kabar tentang hasilnya. Juga tanpa kabar apakah hal itu masih dikerjakan. Mi-salnya saja memburu tersangka pembobol Bank BNI seperti Maria Pauline Lumowa. Perempuan kelahiran Manado itu unik-nya mudah ditemui wartawan untuk diwa-wancarai, tetapi sulit ditemui polisi untuk ditangkap. Berita a-nyar tentang pembobolan Bank BNI ini malah diperiksanya Komisaris Besar Irman Santosa karena diduga melakukan pemerasan saat menyelidiki kasus BNI Cabang Kebay-oran Baru. Kenapa hanya Irman yang diperiksa, tentu polisi perlu menjelaskan duduk perkaranya.

Kasus 15 rekening perwira polisi yang bermasalah juga menjadi berita yang membingungkan masyarakat, apakah petinggi polisi serius mengungkap hal ini atau ada upaya untuk melindungi para perwira itu. Memang, yang mena-nga-ni kasus ini Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), namun Kapolri tentu berkepentingan juga kalau kasus ini segera tuntas.

Itulah ”pekerjaan rumah” yang tergolong besar untuk se-kadar mengingatkan bahwa polisi masih punya utang masalah yang serius. Akan halnya penggerebekan judi, narkoba, penyelundupan BBM, bisa dikatakan tugas keseharian para polisi. Namun, perlu pula dipertanyakan, adakah ope-ra-si itu terus-menerus dijalankan. Ini lebih penting dike-tahui ketimbang menganalisis apakah mutasi para Kapolda baru-baru ini memang untuk ”penyegaran” atau untuk ”pembersihan”.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus