Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tim negeri koboi dan piala dunia

Sepak bola di asia seperti terisolasi. jika mau bicara di tingkat dunia, tim di asia harus sering bertanding di tingkat internasional.

21 Mei 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BORA Milutinovic, 50 tahun, tercatat sebagai salah satu dari dua pelatih yang membawa tim dari tiga negara berbeda di Piala Dunia. Rekannya adalah Carlos Alberto Parreira, yang melatih Kuwait (Piala Dunia 1982), Uni Emirat Arab (1990), dan Brasil (1994). Bora yang berdarah campuran Serbia dan Kroasia itu membawa tim Meksiko ke urutan keenam di Piala Dunia 1986 Meksiko. Dan tim Kosta Rika yang dilatihnya melangkah ke babak kedua di Piala Dunia 1990 Italia. Sejak 27 Maret 1991, Bora melatih tim Amerika Serikat, dan menyulap kesebelasan itu menjadi kampiun di turnamen regional Concacaf Gold Cup di Los Angeles. Tahun lalu tim Koboi itu menundukkan Inggris 2-0. Pada 6 Juni nanti, Bora baru menentukan 22 pemain inti untuk tim AS di Piala Dunia 1994. Sepanjang tahun ini, tim AS sudah melakukan 12 kali pertandingan uji coba. Hasilnya: 2 kali menang, 4 kalah, dan 6 seri. Jadwal latihan tim AS di Mission Viejo, kota kecil di selatan Los Angeles, sekitar enam jam sehari -- kecuali Minggu, hari libur. Bora dijumpai Ahmed Kurnia Soeriawidjaja dari TEMPO di kamp Mission Viejo, Selasa dua pekan lalu. Ia sedikit tahu tentang Indonesia. "Ha, itu negeri bagus. Adik saya, Milos Milutinovic, sekitar tahun 1951-1952 bermain di Indonesia bersama klub Partizan Belgrade," katanya. Ia mengaku murid Tony Pogacnik dari Yugoslavia, peletak dasar sepak bola modern di Indonesia. Berikut petikan wawancaranya: Rasanya menjadi pelatih tim nasional sepak bola di negeri yang acuh tak acuh terhadap olahraga ini? Memang, sepak bola tidak begitu populer di AS. Namun, orang- orang di sini bekerja penuh antusias membantu saya. Ini sangat saya hargai. Karena itu, saya optimistis sepak bola bakal penting di AS. Siasat dan bentuk permainan tim AS yang Anda terapkan? Sederhana saja. Upayakan dalam setiap pertandingan menciptakan gol. Dan kerja sama tim menjadi bagian yang penting, apalagi kalau Anda tak memiliki banyak pilihan pemain yang tersedia. Kenapa belakangan ini tim AS sering kalah dalam uji coba? Kalau banyak kalah, tentu tak baik pengaruhnya bagi moril dan kondisi psikologis pemain. Tapi saya mengajak pemain berpikir positif, belajar mengambil hikmah dari tiap pertandingan uji coba itu. Komentar Anda tentang lawan yang harus dihadapi tim AS di grup A, seperti Kolombia dan Rumania? Kami berada dalam grup maut. Kami kesulitan. Mereka tim yang sangat kompetitif. Mereka lebih bagus organisasi timnya, dan memenangkan banyak pertandingan di babak penyisihan. Kolombia, misalnya, mengalahkan Argentina 5-0 di Buenos Aires. Mereka di atas angin. Tapi saya percaya bahwa tim kami akan lolos ke babak berikutnya. Bagaimana Anda melihat perkembangan sepak bola di dunia sekarang ini? Sepak bola sudah berkembang ke arah yang cepat. Untuk membentuk sebuah tim, diperlukan persiapan matang. Kini tiap saat pemain dituntut untuk siap. Fisik mereka harus dalam keadaan prima. Lihat di Eropa, sepak bola sudah bagian hidup mereka. Tiap hari mereka bermain bola. Jadi, modal bakat saja tak cukup untuk menjadi pemain yang baik. Kondisi fisik harus fit. Mental juga sangat penting. Jika syarat ini tak ada, Anda tak bisa ikut dalam kompetisi seperti di Eropa yang jadwalnya ketat. Selain itu? Organisasi dalam sebuah tim juga menjadi penting. Pemain sekarang dituntut lebih berdisiplin. Tak banyak lagi ruang gerak yang tersisa di lapangan. Dalam sepak bola modern, kerja sama tim menjadi lebih berperan daripada permainan individual. Tentang tuntutan dari pelatih? Kerja sama tim sangat berperan. Artinya, peran pelatih makin penting untuk menciptakan harmoni dalam sebuah tim. Khususnya kalau situasinya tak memiliki pemain dengan kategori superstar. Tentang peran superstar dalam tim? Tergantung superstarnya. Misalnya Maradona. Ia hebat. Semua orang suka dia. Kalau Maradona main, rasa percaya diri pemain lain terangkat. Di tim AS tak ada superstar, tak ada the best player. Tapi saya berupaya agar ada pemain yang bisa berpengaruh bagi tim. Sampai sekarang saya berupaya mencari dan menciptakan pemain yang bisa berpengaruh terhadap tim. Bagaimana Anda melihat peta kekuatan sepak bola saat ini? Di atas kertas ada lima tim yang berpeluang besar memenangkan Piala Dunia, yakni Brasil, Jerman, Argentina, Belanda, dan Italia. Brasil dan Jerman adalah dua tim yang punya kekuatan seimbang. Saya juga melihat Argentina, apalagi kalau Maradona ikut memperkuat tim itu. Jerman punya pemain yang memiliki mental yang bagus, disiplin yang tinggi. Begitu juga Belanda dan Italia punya banyak materi pemain hebat. Di antara tim favorit Anda ini, mana yang paling Anda jagokan? Brasil. Mereka punya segudang pemain yang berpengalaman. Mereka selalu tampil di Piala Dunia sebagai tim terbaik, dan selalu dijagokan. Buat Brasil, bagi saya, it's now or never. Ini peluang paling besar bagi mereka untuk menjadi juara, setelah sering gagal. Apalagi mereka kali ini didampingi pelatih hebat, Carlos Alberto Parreira. Tim mana yang bakal menjadi kuda hitam, atau setidaknya Anda harap bakal membuat kejutan? Saya melihat Nigeria. Mereka punya tim yang solid, yang terdiri atas pemain yang berpengalaman bermain di kompetisi Eropa. Mereka juara Afrika. Juga Kolombia. Tim ini pasti akan berbuat sesuatu. Tentang sepak bola di Asia? Sepak bola di Asia seperti terisolasi, tidak ada kontak dengan negara yang maju sepak bolanya. Kalau mau ikut bicara di tingkat dunia, tampil di Piala Dunia, kesebelasan dari Asia harus sering bertanding atau ikut kompetisi tingkat internasional. Sayang, saya tidak mengikuti secara khusus perkembangan sepak bola di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus