Balada Jairo, Jacksen, dan Fabiano
Dua puluh tahun lalu, Jacksen Ferreira Tiago tak pernah melirik Indonesia untuk menjalani karier sepak bolanya. Ia memang ingin sekali bermain di luar negeri, tapi tidak di sini. Pemuda 26 tahun itu membayangkan Malaysialah tempat ia ingin mengadu nasib.
Pucuk dicita, ulam tiba. Ada seorang agen mengajaknya. Maka, bersama enam orang lain, Jacksen segera terbang menuju tanah harapan. Tapi harapan tak sesuai dengan kenyataan. Sang agen rupanya men
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini