Menunggu Dibyo di Liga Inggris
Dari anak penjual soto di terminal Ciledug, Dibyo mencoba meretas jalan hidupnya menuju Liga Inggris. Ia masih belia, 14 tahun. Sehari-hari bercelana pendek biru-putih, seragamnya di kelas tiga SMPN II Ciputat. Seminggu dua kali masih diantar ayah-ibunya ke lapangan sepak bola Tiara Bangsa, Jakarta Timur.
Tapi coba dengar celotehnya saat membahas peluang Chelsea, klub favoritnya di Liga Inggris yang akan bertanding. Tengok juga gocekannya saat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini