Menang, dengan Pisang dan Jelly
SEKIAN detik itu mata keduanya baku pandang. Fatahillah Abdullah, pembalap pemakai kaus hijau, yang artinya ia pengumpul poin tertinggi, duduk gelisah di atas sadel sepedanya. ”Waduh, apa bisa saya kalahkan dia?” begitu kata Fatahillah kepada dirinya sendiri. Sergey Kudentsov, pembalap berkaus nomor 81 yang dipandangi tadi, seakan bisa menangkap gelisah itu. Pembalap Rusia ini ganti menatap lekat, laksana ingin memberi peringata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini