Nostalgia pada Alam dan Cinta
Pertama kali bertemu di Yogya, di kampus ASRI, pada 1958, Amri mengesankan seorang yang periang, humoris, dan dermawan. Ia menyapa dengan akrab siapa pun, termasuk para calon seniman yang culun dari desa-desa di Jawa maupun luar Jawa. Ia bisa mentraktir siapa saja yang tak dikenalnya di warung Bu Karto atau warung Bu Djojo, yang mangkal di sekitar kampus. Ia juga bisa memberi uang kepada mahasiswa yang membutuhkan uang dengan cepat. Waktu itu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini