Berpikir Saja Seharusnya Cukup
Radhar Panca Dahana konsisten menghadirkan posisi "budayawan" di tengah masyarakat yang ia yakini kurang menghargai kebudayaan.
RADHAR Panca Dahana adalah lelaki berperawakan kecil yang mampu mengisi penuh ruangan besar. Tatapan matanya tajam. Suaranya bulat dan lantang. Artikulasi jelas, setiap huruf dan kata selalu jernih terdengar, kecuali dalam beberapa videonya setahun terakhir, ketika penyakitnya tampak lebih mendera daripada biasanya. Kalimat-kalimatnya runut, diksinya sering canggih, diucapkan dengan intonasi terjaga—bisa dengan tekanan dramatis di sana-sini
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini