Jejak Besar Anak Pasar
Cornelis Lay menawarkan dan menjadi eksemplar “jalan ketiga” peran intelektual. Akademikus yang berpolitik tapi menampik menjadi perkakas kekuasaan. Bocah miskin yang sukses mendaki ke puncak.
arsip tempo : 170231452743.

SUATU sore di sebuah kafe di pinggir kanal Kota Leiden, Belanda, pada 2010. Kami berdua sama-sama memesan cokelat hangat dan croissant butter untuk menghalau hawa dingin yang beringsut menyapa kulit tropis kami ketika langit beranjak gelap. Kami berdua saja: aku dan Cornelis Lay, dosen senior di Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang saat itu sedang menjadi peneli
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini