Malam Terakhir di Bukit Peudawa
Tiba-tiba saja saya berada dalam gelap. Malam hanya bintang. Rembulan tak ada. Di depan saya berjalan Marzuki, 24 tahun, dengan senapan mesin di pundak. Sepuluh serdadu Gerakan Aceh Merdeka (GAM) lainnya?umumnya menyandang senapan Kalashnikov?berderet mengekor di belakang saya. Tersaruk-saruk saya mengikuti gerak kaki gerilyawan itu. Lampu senter hanya boleh menyala sekilas. Menengok ke belakang, saya melihat bayang-bayang moncong senapan mer
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini