Wartawan korban ranjau
Tersandung Ranjau Taliban
LEDAKAN keras itu memekakkan telinga. Lalu hening. Dua-tiga detik kemudian, terdengar tangisan seorang pria, ”Help..., help....” Ada juga suara lain, ”Oh my god..., oh my god....” Ruangan sempit yang tadinya gelap jadi benderang. Pintu kendaraan antipeluru berlapis kevlar—bahan yang mampu menahan gempuran roket—itu telah tercabik entah ke mana.
”Dengan dada terasa sangat sesak dan kaki nyeri, saya coba menenangkan Emilio yang mena
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini