Nias
Setelah Ditinggal Induk Semang
Senin, 29 Desember 2008

PADA sore yang cerah, Filisa Gulo, 60 tahun, duduk santai sambil mengunyah sirih di beranda rumahnya. ”Yaahowu,” katanya memberikan salam kepada Tempo, yang berkunjung ke kediamannya di Desa Onolimburaya, Kecamatan Mandrehe, dua pekan lalu. Filisa praktis tak bisa berbahasa Indonesia. Dalam percakapan sore itu Maniba Waruwu, menantu Filisa, berperan sebagai penerjemah.
Ingatan Filisa menerawang ke masa lalunya ketika masih tinggal di Desa H
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini