Makam tokoh PKI
Ada Nisan di Pusara Amir
Setelah 43 tahun penantian, doa Helena Lusia dan saudara-saudaranya terkabul: mereka diperbolehkan memugar pusara ayahnya, Amir Sjarifoeddin. Tadinya cuma beronggok tanah, makam itu terbujur di bawah pohon kamboja tanpa bunga di pemakaman umum Ngalihan, Karanganyar, Jawa Tengah. Tak ada penanda apa pun, macam pesarehan tak dikenal.
Sabtu dua pekan lalu, Helena, 59 tahun, terisak di depan makam ayahnya, yang sudah rapi dipugar, berkeramik merah b
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini