Seorang Lelaki di Bawah Hujan

DI bawah langit mendung Putra Jaya, lelaki itu tengadah. Dipandanginya pucuk-pucuk kubah masjid dan gedung-gedung jangkung di pusat kota Kuala Lumpur itu. Sesekali ia menunduk membiarkan matanya mengintip dari balik kacamata yang melorot hingga ke pipi.
Hari itu ia tampil necis: setelan jas abu-abu, dasi marun, sepatu hitam yang nyaris tak menyimpan debu. ”It’s a beautiful place,” katanya. ”Aceh harus seperti ini di kemudian hari,” sa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini