Wasiat Mobil Buya
SEBELUM berangkat ke Malang untuk hadir di muktamar ke-45 Muhammadiyah, ada yang membuat risau hati Ahmad Syafi’i Ma’arif. Dia sempat menemui pengurus organisasi Islam kedua terbesar itu dan meninggalkan semacam wasiat: ”Kalau saya tiba-tiba meninggal, tolong sisa utang mobil itu ditagih ke istri saya,” begitu pesan Syafi’i, yang akrab dipanggil Buya.
Sebenarnya dia mau membayar segera utang itu ke bendahara Muhammadiyah. Tapi, karena
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini