Partai di Aksara Pertama
INI memang sebuah ironi. Masuknya partai-partai ke gedung parlemen adalah atas nama rakyat. Tapi, kemudian, partai menutup kuping dari suara rakyat. Partai sibuk sendiri berebut kursi.
Mungkin itu suara mereka yang sakit hati. Bila demikian, sakit hati itu telah meluas: dari mereka di warung-warung kopi sampai para pakar di mimbar seminar.
Dan itu berbahaya. Partai politik adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah sistem demokratis. Dan demokrasi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini