Doktor yang Sulit Cari Kerja
Pada 1980, setelah menempuh kuliah program doktoral bidang sosiologi di Universitas Harvard, Amerika Serikat, Arief Budiman kembali ke Indonesia. Namun gelar doktor itu tak menjamin dia gampang mendapat pekerjaan. Lamarannya menjadi dosen di sejumlah universitas negeri ditolak. Cap sebagai oposan dan tukang protes masih melekat. "Padahal saya sangat berharap bisa mengajar di dua kampus tersebut," katanya.
Di tengah kegalauannya itu, kabar baik dat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini