Dia merevolusi musik Indonesia-mengawinkan orkes Melayu dengan rock, meramunya dengan tabla India, hingga berubah wajah menjadi dangdut. Di tangannya, dangdut menjadi simbol pemberontakan. Dia sempat dicekal selama 11 tahun oleh rezim Orde Baru. Kisah asmaranya dengan sejumlah perempuan menuai kontroversi. Dua pekan lalu, Rhoma Irama menuturkan kisah hidupnya kepada Ninin Damayanti, Cheta Nilawaty, dan fotografer Muhammad Fadli dari Tempo.
Nama saya Irama. Lengkapnya Raden Irama. Ayah saya, Kapten Raden Burda Anggawirja, Komandan Batalion Garuda Putih di Tasikmalaya, Jawa Barat. Suatu hari ia mengundang grup sandiwara Irama Baru dari Jakarta untuk menghibur pasukannya. Seusai pertunjukan, ibu saya, Tuti Djuariah, melahirkan seorang putra. Hari itu, 11 Desember 1946, saya hadir ke dunia.
Raden adalah gelar. Ayah dan ibu saya berdarah ningrat. Saya biasa dipanggil Oma. Ini panggilan s
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.