Kala Seni dan Nalar Berpadu
SUATU pagi, seorang utusan Presiden Soekarno tergopoh datang ke sanggar Seniman Indonesia Muda (SIM) Cabang Yogyakarta. Dia meminta beberapa lukisan dibawa ke Istana Negara untuk dipamerkan kepada para tamu asing. Saya bingung karena permintaan itu mendadak sekali dan saya cuma sendirian di sanggar. Tak ada waktu untuk memberi tahu seniman senior dan teman-teman junior karena mereka sedang berlibur ke Kaliurang. Sementara dalam dua jam, lukisan m
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini