Uganda
Mati Muda karena Siksa
Senin, 22 November 2004
Dua puluh ribu anak Uganda diculik dan dipaksa menjadi tentara pemberontak. Mereka dikorbankan di garis depan dan disiksa secara seksual. Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatatnya sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk sepanjang tahun ini.
Laporan itu diluncurkan pada pertengahan lalu. Isinya ditanggung membikin miris orang tua di seantero jagat: anak-anak perempuan dan lelaki—rata-rata berusia sembilan tahun—dipaksa memanggul senjata, menjadi tameng hidup di garis depan berbagai zona perang di dunia. Dari Afganistan, Zimbabwe, Kongo, Uganda, sebagian kawasan Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Latin, anak-anak ini dipaksa melakukan kekerasan serta disiksa seksual di b
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini
