Setelah Kematian di Negeri Utara
Di sebuah negeri bernama Chechnya, ramalan bisa berumur pendek saja. Sembilan hari. Cuma sembilan hari. Setidaknya itulah yang terjadi pada Presiden Chechnya Ahmad Kadyrov, yang mati dibunuh pekan silam. ”Tak seorang pun yang hidup abadi,” kata Ahmad Kadyrov ketika ditanya wartawan di taman rumahnya yang penuh bunga di Tsentoroi, 50 kilometer dari Ibu Kota Grozny. ”Karena itu, saya siap mati kapan saja,” ujarnya. Kadyrov m
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini