Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Teka-teki mig 23 libya

Empat pesawat mig 23 milik libya mendarat di mesir bukan minta suaka, karena 3 hari kemudian keempat mig 23 itu kembali ke libya. muammar qadhafi berterima kasih atas perlakuan baik mesir.

12 Maret 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIBA-tiba radar Mesir menangkap empat pesawat melanggar perbatasan. Segera (tak disebutkan jumlahnya) sejumlah pemburu Mesir pun mengudara. Ternyata, yang melanggar wilayah 4 MiG 23 milik Libya. Tapi tak terjadi pertempuran udara sengit. Yang ada perintah dari Presiden Mesir Hosni Mubarak, "Biarkan mereka mendarat. Negeri ini juga negeri mereka." Menurut kantor berita Mesir, MENA, empat MiG itu minta perlindungan yang mendesak. Lalu muncullah beritaberita bahwa 4 MiG Libya telah membelot ke Mesir. Memang, sudah beberapa kali terjadi, bila sebuah pesawat Libya mendarat di Mesir, biasanya penerbangnya minta suaka politik. Maret tahun lalu, misalnya sebuah pesawat angkut militer Hercules C 130 dibajak dari medan tempur di Chad dan mendarat di sebuah pangkalan udara militer Mesir di perbatasan selatan. Dua pembajaknya, perwira angkatan udara Libya, minta suaka. Juli tahun lalu pula, tiga awak sebuah helikopter tempur buatan Rusia MI 18 pun minta suaka Mesir. Tapi pendaratan 4 MiG 23 kali ini tampaknya memang lain. Muncul keterangan berbeda dari MENA dan dari pihak Libya. Menurut juru bicara militer Libya, pendaratan keempat MiG 23 itu semata disebabkan oleh cuaca buruk dan tipisnya persediaan bahan bakar. Dan, sebelum mendarat, mereka sudah minta izin komandan mereka lebih dahulu. Keempat pesawat yang berpangkalan di Kota Mersa Matrouh itu mendarat di sebuah wilayah subur, sekitar 48 km dalam wilayah Mesir. Sedangkan menurut (MENA), keempat pesawat mendarat di sebuah bandar udara. Pada hari Kamis pekan lalu perkara jadi jelas. Keempat pilot ternyata memang tak minta suaka. Pada hari itu mereka terbang kembali ke Libya. Dan muncul kabar dari Libya, bahwa Muammar Qadhafi berterima kasih atas perlakuan baik Mesir terhadap keempat pilot dan pesawatnya. Namun, tak adanya keterangan jelas tetap jadi teka-teki di Mesir sendiri, mengapa 4 MiG andalan Libya tiba-tiba nyelonong masuk Mesir. Dan bukankah Qadhafi suka berbuat yang bukan-bukan? Siapa tahu MiG itu melakukan spionase. Waktu yang akan menjawab. Prg. & Djafar Bushiri (Kairo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus