Querubin, Setahun Kemudian
DI ujung telepon suaranya ter-de-ngar bergetar. ”Maafkan saya. Saya sudah berjanji tidak bicara kepada media,” katanya. Di belakangnya terdengar derap langkah pasukan militer. Teriakan komandan tentara membahana sahut-menyahut.
Kolonel Ariel Querubin, 49 tahun, komandan Brigade Per-tama Marinir Filipina, kini harus menjaga mulutnya. Se-telah prahara yang menegangkan sepanjang pekan lalu, posisi-nya kini tejepit. Ia adalah tokoh kunci upaya k
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini