maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Dullah, Museum, dan Murid-muridnya

Pada 19 September lalu, Museum Dullah di Solo menggelar acara tasyakuran ulang tahun Dullah (almarhum) ke-97. Ratusan tamu undangan memasuki museum yang sehari-hari ditutup untuk umum itu. Dullah (1919-1996) adalah pelukis realis Indonesia terkemuka. Bung Karno menyebut lukisan Dullah, yang menggambarkan wong cilik, sebagai "lukisan Marhaen". Presiden Sukarno kemudian memanggil Dullah untuk menjadi pelukis Istana. Sepanjang kariernya sebagai pelukis, Dullah termasuk sangat produktif, terutama ketika ia pindah ke Bali dan mendirikan sanggar di Pejeng, Gianyar. Di Bali, ia memiliki banyak murid. Yang menarik, Dullah pernah meneruskan lukisan-lukisan muridnya yang dianggap bagus, kemudian dia tanda tangani. Ikutilah kesaksian para murid tertua Dullah dari Semarang yang ikut hijrah ke Bali.

arsip tempo : 173081377038.

. tempo : 173081377038.

Suasana sepi langsung menyergap ketika Tempo memasuki Museum Dullah di Jalan Cipto Mangunkusumo 15, Solo, Jawa Tengah, Rabu siang pekan lalu. Tak ada satu pun pengunjung di dalam museum yang diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan pada 1 Agustus 1988 itu. Hanya ada dua orang yang menemani Tempo, Sigit Suhendro, pengelola museum, dan Herri Soedjarwanto, bekas murid Dullah.

Memang, setelah Dullah meninggal pada 1996, masyarakat um

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 3 November 2024

  • 27 Oktober 2024

  • 20 Oktober 2024

  • 13 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan