maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke [email protected].

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Seorang Maestro dengan Paru-paru Basah

Ismail Marzuki (1914-1958) meninggal pada usia 44 tahun karena paru-paru basah. Lelaki Betawi kelahiran Kampung Kwitang ini mewariskan ke kita sekitar 200 lagu indah dengan tema beragam, dari perjuangan, nasionalisme, kritik sosial, hingga percintaan. Siapa pun tak menyangkal lagu semacam Juwita Malam sampai Aryati sampai sekarang masih enak didengar.

Ahad, 11 Mei lalu, merupakan 100 tahun hari kelahiran Ismail Marzuki. Pelbagai acara pun digelar menyambut perayaan seabad sang pencipta. Dari pameran partiturnya, pentas teater, hingga pertunjukan orkestra. Tempo menelusuri jejak-jejak kehidupan Ismail, termasuk penyebab kematiannya.

Keluarganya menduga penyakit paru-paru basah yang diidap Ismail Marzuki diperparah setelah ia sering berlatih menggunakan saksofon milik temannya yang dibelinya. Tempo juga menyajikan "polemik" adanya sinyalemen plagiarisme dalam beberapa karyanya.

arsip tempo : 173085722858.

. tempo : 173085722858.

Perempuan berjarik yang digambar di atas kertas berukuran A4 itu tampak tengah bertafakur. Tak ada senyum di bibirnya. Mata sendunya menatap bunga yang bertebaran di atas tanah. Pada halaman di samping kiri gambar itu tercantum notasi balok tak berlirik dengan judul Goegoer Boenga di Taman Bakti.

Itulah partitur lagu Gugur Bunga karya Ismail Marzuki dengan tulisan tangan dia sendiri. Begitu pula gambar perempuan di sebelahnya merupakan goresan I

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 3 November 2024

  • 27 Oktober 2024

  • 20 Oktober 2024

  • 13 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan