Ke Pesantren dengan Hati Terbelah
Nazarudin khusyuk bertahajud di Pesantren Seulimum, sebu-ah tempat di lepas Kota Banda Aceh. Ia isi harinya dengan membaca Quran, berzikir, dan belajar ilmu agama. Ini lompatan besar dalam hidupnya: lima tahun menjelajah hutan bertempur melawan TNI, dan kini duduk bersimpuh di antara kitab-kitab agama di pesantren.
Syariat agama Islam, itu juga yang sejak awal tahun 1988 menariknya bergabung dengan GAM. Ia terpukau oleh ceramah tokoh GAM
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini