Kopi Terakhir di Kebagusan
KEBAGUSAN, Jakarta Selatan, 20 September 2004, 14.30 WIB. Dua telepon genggam Nokia Communicator Taufiq Kiemas nyaris tak pernah berhenti berteriak. Yang satu masih online, yang lain sudah berdering-dering. "Bagaimana perkembangannya? Kita kalah? Belum, kan? Tolong pantau terus. Maafkan kakakmu ini kalau terlalu cerewet," ujar suami kandidat presiden Megawati Soekarnoputri melalui kabel handsfree yang menempel di telinga. Panas siang melanda J
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini