Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAUH hari sebelum penetapan calon oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta pada Senin pekan depan, tiga pasang kandidat Gubernur Jakarta sudah bersolek. Melalui sejumlah tim bayangan, di luar tim kampanye resmi, para calon sudah mulai turun ke lapangan guna mendongkrak popularitas. Mereka adalah Tim Moncong Putih Ahok-Djarot, Tim Kecil Anies-Sandiaga, dan Tim Charlie Agus-Sylviana.
Hasil survei internal dan sejumlah lembaga sigi satu bulan terakhir menjadi panduan mereka untuk mengatur strategi. Berikut ini cara tim-tim peracik memoles citra calon DKI-1.
Basuki TJahaja Purnama & Djarot Saiful Hidayat
Menjual keberhasilan program-program Gubernur Basuki
Menangkis serangan isu SARA mulai di tingkat rukun tetangga
Blusukan ke ormas keagamaan
Membidik pemilih terpelajar dan kelas menengah-bawah
Anies Baswedan & Sandiaga Uno
Membangun citra pasangan bersih dengan menarik sejumlah tokoh antikorupsi
Memperbanyak blusukan ke warga Jakarta di kantong suara yang menjadi basis pendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pada pemilihan gubernur 2012
Membangun citra sebagai pasangan yang santun
Membidik pemilih terpelajar dan wong cilik
Agus Harimurti Yudhoyono & Sylviana Murni
Membangun citra kandidat dari unsur anak muda
Mencitrakan Agus yang merupakan putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai bagian untuk menarik suara
Memproduksi atribut khas Agus Harimurti, seperti topi dan kaus, untuk menggaet pemilih pemula
Rajin mengunjungi masyarakat miskin Jakarta dan kaum muda sebagai sasaran pendulang suara
Mencitrakan Agus sebagai anak muda yang cerdas, tegas, dan berwibawa Membidik pemilih perempuan
Penggusuran
Basuki Tjahaja Purnama
Pembongkaran (permukiman) merupakan upaya dari normalisasi sungai. Saya tidak peduli citra turun (akibat kebijakan ini).
Anies Baswedan
Kami akan mengedepankan dialog dan mencari pemahaman antarpihak seiring dengan penegakan aturan bagi yang melanggar.
Agus Harimurti Yudhoyono
Kita harus memperhatikan mereka yang kurang mampu untuk dipelihara kebahagiaannya.
REKLAMASI
Basuki Tjahaja Purnama
Reklamasi diizinkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto untuk membuat daratan baru, ekonomi baru,sekaligus merapikan pantai utara Jakarta.
Anies Baswedan
Saya ingin secara serius menegaskan lingkungan hidup di Jakarta luar biasa mendasar. Insya Allah, kami tak gentar menghadapi pihak siapa pun jika sudah mengambil keputusan.
Agus Harimurti Yudhoyono
Semuanya harus dipertimbangkan masak-masak. Saya ingin melibatkan semua sebelum mengambil keputusan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo